VISI : Menuju perubahan lebih baik untuk Desa Keritang dan memahami segala aspirasi masyarakat serta menyatukan kebersamaan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik berlandaskan rasa.
MISI : - Terwujudnya pemerintah yang tertib.
- Terwujudnya pembangunan di bidang pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat
- Melakukan pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan kehutanan.
- Pembangunan bidang sosial, budaya dan agama.

Rabu, 10 Juli 2019

Sejarah dan Monografi Desa Keritang, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir


A.    Sejarah Desa
Desa Keritang berasal dari nama sungai yang bermuara ke Batang Gansal, yang berjarak 10 KM dari Kuala Sungai Reteh. Sungai Keritang, setelah dari Muaranya sekitar 2 Tanjung. Ada ada Lubuk Bedil, Lubuk Rimba Siulas, Lubuk Bantaiyan, Jejauwi Rupit, Lubuk Sungai Intan, Sungai Beringin, Sungai Pedandan, Bagan Cina, Sungai Benuang, Sungai Nipah, Lubuk Patin, Sialang Rengas, Lubuk Kekait, Rasau Panjang, Pagar Air, Sungai Redang, Sungai Rambai, Sungai Padang, Sungai Gelam, Kuala Tiga, Lubuk Sangku, Keritang Babu, Lubuk Pakis, Tanjung Pauh, Kuala Sekaro, Salaiyan, Sungai Pelang, Sungai Semaram Panjang, Sungai Pinang, Lubuk Pandawo, Sebujuk, Mangko Kerap, Tambangan , Kuala Ketuk, Kuala Bunut, Kuala Penyongsongan, Kuala Sungai Bulian, Kuala Sakayan, Bulian Kembang, Danau Panjang, Sungai Tenang, Lubuk Siumar, Sungai Bunyian, Dusun Tus, Talang Jalai, Pebatuan Kecil, Pelabuhan Lubuk Sialang, Sungai Air llang, Balai Buruk , Semaram Pendek, Bebatuan Besar, Lubuk berundung, Sungai Air Bilu, Sungai Rawa Rawa, Lubuk Awias, Sungai Sigambang, Lubuk Uling, Lubuk Batu Angguh, Cupak Sungai, Lubuk Pematang Tanah Laka, Lubuk Siguntur, Lubuk Pusaran, Lubuk Batu Bunting, Sungai Perigi, Durian Rendah, Sungai Sekocang, Lubuk Sari Bulan, Kuala Sempang, Lubuk Peparan, Limau Nipis, Lubuk Kayu Basung, Sungai Teberahan, Gunung Batu, Kuala Sungai Suban, Dusun Tengah, Sungai Lubuk Beringin, Dusun Gagak, Lubuk Lawas, Kuala Sungai Tualang, Sungai Lubuk Batu Bernai, Sungai Terantang, Lubuk Mangkuang, Kuala Sungai Mengkasih, Lubuk Mempusai, Kuala Sungai Mendelang, Sungai Aro, Sungai Mentam, Bunga Tangjung, Pandam Tujuh, Kuala Sungai Keruh, Dusun Sri Mambang, Sialang Jelemu Rendah, dan Sungai Selecah. 
Lubuk Bantaiyan ini adalah tempat buaya besar yang sering berjemur di atas pantai, disebut Lubuk Bantaiyan. Setelah itu kehulu ada yang bernama Bagan Cina, bagan ini biskin tempat Tongkang orang Cina yang mau bermuat atau mau berangkat juga yang datang bermuat Kayu Bulian. Dari Kayu Bulian Sakayan dikala itu Kayu Bulian Sakayan Keritang yang dibawa langsung ke Johor / Malaka. Tersebut Tongkang yang membawakan Bulian Kayu ini, sampai di Lautan Tanjung Datuk. Datang angin ribut dan gelombang besar, jadi diadakan upacara, jika selamat dalam perjalanan ini. Setelah selamat dari musibah ini, lalu diadakan upacara disebutlah nama sebuah tarian atas Tongkang yang bermuat Tari Rentak Bulian, yang sekarang Kayu Bulian dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Indaragiri Hulu. Terus mudik Sungai Keritang lagi ada Lubuk Patin, zaman dulu banyak Ikan Patin. Mudik lagi sampai disebut Lubuk Pematang Tanah Laka. Tanah Laka ini berasal dari kerajaan yang zaman itu. Sebelumnya memiliki Putri Unduk, di mana saat itu Putri Unduk ini dilamar oleh Orang Kerajaan Malaka selanjutnya lamarannya tidak diterima oleh Putri Unduk, lalu datang menyerang dengan kapal perang terus meluncurkan Kerajaan Putri Unduk tersebut. Terdengar dari Malaka mau menyerang lalu prajurit dari Putri Unduk bersiap Perang, lalu dikumpulkan Kayu Bulat, jika sekarang disebut Kayu Log, sebanyak -banyaknya untuk melawan serangan dari Malaka, Setelah beberapa hari kemudian datanglah Kapal perang dari Malaka bersandar di Pelabuhan saat diperlukan, setelah datang lalu menyerang. dari Pasukan Putri Unduk telah siap untuk menggulingkan Kayu - kayu yang telah dikumpulkan kearah kapal perang tersebut, sehingga kapal perang dari Malaka itupun membangun dengan Bala Tentaranya, disebutlah perang saat itu Perang Guling Batang. Dengan tenggelamnya kapal tersebut sampai sekarang, lubuk disebutlah itu, Lubuk Pematang Tanah Laka. Sampai sekarang ada yang disebut disebut berbentuk haluan kapal di Sungai Keritang Lubuk Pematang Tanah Laka. 
Mudik lagi Sungai Keritang ada Nama Lubuk Siguntur. Lubuk Siguntur ini berasal dari nama orang yang konon Rumahnya terbakar di Sungai Akar, lalu Mereka mengambil udara untuk memadamkan api itu, di Sungai Keritang sampai di tepi Sungai Keritang lalu dijatuhkan di tempat jatuhnya keatas batu, lalu batu itu dapat diselah pahanya. Batu tersebut tersorong kelaut, sehingga batu tersebut menjadi onggokan di tengah sungai kiri - kanan dilalui sungai udara, sampai sekarang tetap ada. Mudik lagi Sungai mata ini Keritang setelah dihabiskan sebelumnya, sampailah ke Sungai Lubuk melalui Sungai dan Lubuk yang telah Bernai yang menjadi desa atau pasar sekarang ini. Di atas Lubuk Mempusai ini terdadpat Makam Moyang Batin Surat. Entah bagaimana, batin surat ini meninggal dunia di Rengat. Setelah dimakamkan di Rengat selama 40 Hari, oleh keluarga atau masyarakat Desa Keritang bersepakat untuk membongkar makam tersebut dan jenazahnya akan diantarkan kembali ke Desa Keritang, ia akan menjadi Batin atau kepala desa kalau sekarang, yang akan di makamkan di Desa Keritang setelah dibongkar makam di Rengat jenazahnya tetap utuh tidak berubah hanya Rohnya yang tidak ada dan dimasukkan ke Desa Keritang. Di Pemakaman ini sampai sekarang sudah menjadi pemakaman umum. 
Mudik lagi sedikit jumpa Kuala Sungai Mendelang, di Hulu Sungai Mendelang ini adalah Tembulun atau Air Terjun setinggi 36 Meter, sekarang dinamai Air Terjun 86. Mudik lagi Sungai Keritang jumpa Makam yang dinamai Makam Pendam Tujuh. Pendam Tujuh ini berasal dari Memfitnah. Di Keritang zaman dahulu Batin / Kepala Desanya adalah Perempuan, adapun Batin pada masa pemerintahannya ada 3 yaitu:
1.      Batin Pertama Batin Bintang. Batin Bintang ini kononnya menjadi Jin. 
2.      Batin Kedua Batin Mendala. Batin Mendala ini kononnya menjadi Jin. 
3.      Batin Ketiga Batin Terang. Batin Terang ini kononnya menjadi Jin juga.
      Sampainya ke Batin ke Tiga atau Batin Terang ini, karena sering mengantar Hasil / Pajak
ke Kerajaan Johor. Entah bagaimana dengan Raja Johor tersebut, entah nikah atau tidak Batin
Terang tersebut hamil. Inilah yang menjadi fitnah hingga tujuh orang yang memfitnahnya,
sehingga setelah diurus oleh Pemerintah waktu itu. Penyelesaiannya adalah Orang Tujuh ini
dibikinkan lobang besar sehingga ke Tujuh Orang yang memfitnah itu, dimasukkan ke
lobang tersebut. Dengan diberi pisau dari timah ke tujuh orang tersebut. Lalu ditutup lobang
ini sehingga berperanglah Mereka di dalam lobang tersebut. Sampai saat ini dinamailah
Pendam Tujuh.
Kembali ke Batin Terang, ia hamil lalu pergi lagi ke Johor meminta pertanggungjawaban Raja Johor tentang penilaiannya. Setiba di Johor, bagaimana setelah perundingan di sana, setelah selesai, lalu Batin Terang disuruh pulang dengan amanah, jika diterima nanti, jika anak perempuan dipelihara dengan baik dan jika dilahirkannya Anak Laki-laki diaktifkan. Itu amanah dari Raja Johor. Setelah kembali, entah beberapa lama lahirlah Anak ini berjenis kelamin laki-laki, setelah dinilai lahir, ingatlah pesan dari Raja Johor Anak ini harus dibunuh. Cerita singkat, mendengar berita anak ini tidak terhenti, datanglah Raja Johor ke Keritang. Sesampainya di Keritang berkumpulah Pemuka Adat di sana, bahwa anak tersebut tersebut telah dibunuh dengan Adat Pusako di Desa Keritang, yaitu telah diganti dengan kambing. "Kalau Tuanku Raja mau melihat makamnya, lihat makamnya di rumah", Lalu Raja Johor pun minta bantuan Adat Istiadat di Desa Keritang. Sejauh ini, di Desa Keritang sampai sekarang belum pernah terjadi manusia mati terbunuh antar sesama manusia.
Dengan lahirnya Anak Raja Johor tersebut setelah dewasa diangkatlah meniadi Batin / Kepala Desa. Barulan Desa Keritang ini Kepala Desa / Batinnya Seorang Laki-laki yang disebut Batin Bisip, karena Anak Raja yang Menyisip / Menjelma di Desa Keritang. Mudik lagi, jumpa Sungai Keruh. Di Kuala Sungai ini adalah Makam Moyang Batin Jalil, inilah yang telah menjadi pemimpin di Desa Keritang ini hingga saat ini. Dahulunya, Makam Moyang ini menurut cerita nisannya jika musim kemarau dia ditemui orang di Sungai dan jika musim penghujan baru pulang lagi kemakam itu. Pada Tahun 2009 ini, Makam ini diterjemahkan dan telah disemen dan dari sejarah Desa Keritang ini berisi beberapa Pusaka yang dapat ditemui sekarang, karena dalam sejarahnya Keritang Anak yang Bungsu, Kayu Bulian di Sakaiyan yang sepertinya berasal dari nama anak-anak kesayangan, ada Kayu Bulian di Mengkasih dari nama Anak Kekasih, ada Kayu Bulian di Sungai Pemulutan datang dari nama anak yang tak lupa di mulut dan ada Pusaka Tombak Cangga, ada Tombak Menderang, ada Tombak Lidah, dan Pipa Damak Berupas yang kesemuanya dapat ditemui di Desa Keritang saat ini.
Demikianlah Sejarah Singkat Desa Keritang ini yang sedikit lebih bisa Kami uraikan, semoga dengan sejarah singkat ini Kita bisa memahami asal Keritang dan juga Kita bisa mengambil hikmah atau pelajaran yg akan menjadi pegangan untuk kita dan untuk generasi seterusnya. Adapun dalam cerita ini terdapat kata - kata maupun penulisa tidak pada tempatnya, kami mohon maaf dan harap dimaklumi karena itu semua tidak terlepas dari kekurangan Kami.

Sumber: Buku "Sejarah Singkat Desa Keritang Hulu"
Karya H. Dharmawan
Kepala Desa Keritang periode 1990-2010

B.     Data Monografi Desa
Keadaan pada bulan Juli 2019
Desa/Kelurahan                       : Keritang
Kecamatan                              : Kemuning
Kabupaten/Kota                      : Indragiri Hilir
Provinsi                                   : Riau
Bulan                                       : Juli
Tahun                                      : 2019
Luas (Ha)                                : 7000 Ha
Terluar di Kecamatan              : Tidak
Terluar di Kabupaten/Kota     : Ya
Terluar di Provinsi                   : Ya
Terluar di Indonesia                : Tidak
a.       Batas wilayah
-          Utara         : Desa Sekara, Kecamatan Kemuning
-          Selatan      : Desa Taman Nasional (TNBT), Kecamatan Kemuning
-          Timur         : Desa Batu Ampar, Kecamatan Kemuning
-          Barat         : Desa Sungai Akar, Kecamatan Kemuning
b.      Jenis dan kesuburan tanah
-          Warna tanah                                  : Kuning
-          Tekstur tanah                                : Pasiran
-          Tingkat kemiringan tanah             : 15 - 40°
c.       Topografi
-          Perbukitan                                     : Ada
-          Dataran tinggi/pegunungan           : Ada
-          Aliran sungai                                 : Ada
-          Kawasan pertokoan/bisnis : Ada
-          Kawasan industri                          : Ada
-          Kawasan hutan                             : Ada
-          Kawasan wisata                            : Ada
-          Perbatasan antar kecamatan lain   : Ada
d.      Orbitasi
1.      Jarak ke ibu kota kecamatan (km)
-          Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan kendaraan bermotor (jam)     : 25 km
-          Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor (jam)       : 0,5 Jam
-          Jumlah kendaraan umum ke ibukota kecamatan (unit)     : 3 – 4 unit
2.      Jarak ke ibu kota kabupaten/kota (km)
-          Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan kendaraan bermotor (jam) : 130 km
-          Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan berjalan kaki atau non motor (jam)    : 4 jam
-          Kendaraan umum ke ibukota kabupaten/kota (unit)         : 26 jam
3.      Jarak ke ibukota provinsi (km)
-          Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan kendaraan bermotor (jam)         : 6 – 7 jam
-          Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor (jam)      : 84 jam
-          Kendaraan umum ke ibukota provinsi (unit)        : 10
e.       Peternakan
-          Sapi                       : jumlah pemilik 20 orang memiliki 75 ekor
-          Kerbau                  : -
-          Babi                       : jumlah pemilik 5 orang memiliki 23 ekor
-          Ayam kampong     : -
-          Jenis ayam broiler  : jumlah pemilik 3 memiliki 8000 ekor
-          Bebek                    : -
-          Kuda                     : -
-          Kambing               : jumlah pemilik 4 orang memiliki 40 ekor
-          Domba                  : -
-          Angsa                    : -
f.       Sungai
Jumlah sungai  : 3
-          Tercemar                                                                           : Ya
-          Pendangkalan/pengendapan lumpur tinggi                       : -
-          Keruh                                                                                : Ya
-          Jernih dan tidak tercemar/ memenuhi baku mutu air        : Ya
-          Berkurangnya biota sungai                                               : Ya
-          Kering                                                                               : -

g.      Potensi Desa
Sawit merupakan mata pencaharian warga Desa Keritang


Air Terjun 86 salah satu objek wisata
Di kawasan Kecamatan Kemuning

Desa Keritang merupakan desa terluas didaerah Indragiri Hilir dengan dipadati jumlah kepala keluarga 3277 KK, laki-laki 6768 orang, dan jumlah perempuan 6313 orang. Mayoritas mata pencaharian warga Desa Keritang adalah petani, dengan petani laki-laki berjumlah 4370 orang, dan petani perempuan berjumlah 2210 orang. Selebihnya mata pencaharian adalah buruh tani yang berjumlah laki-laki 395 orang perempuan 213 orang, pedagang yang laki-laki berjumlah 82 orang perempuan 34 orang, sebagai peternak yang laki-laki berjumlah 30 orang perempuan 2 orang, sebagai bidan swasta berjumlah 11 orang, sebagai TNI/POLRI 2 orang, sebagai pensiunan yang laki-laki berjumlah 38 orang perempuan 22 orang, dan yang pengangguran laki-laki berjumlah 127 orang dan perempuan 41 orang. Jumlah total penduduk adalah 7577 penduduk. Dari segi wisata desa ini memiliki objek wisata yaitu Air Terjun 86 yang memiliki air yang jernih, segar dan alami.

h.      Lembaga Ekonomi
      Desa Keritang memiliki salah satu lembaga ekonomi yang dinamakan Bumdes ( Badan usaha Milik Desa).

i.        Agama
-          Islam                                             : 5128 laki-laki, 4709 perempuan
-          Kristen                                          : 1077 laki-laki, 824 perempuan
-          Katolik                                          : 467 laki-laki, 381 perempuan
-          Hindu                                            : -
-          Budha                                           : -
-          Khonghucu                                   : -
-          Kepercayaan Tuhan YME            : -
-          Aliran kepercayaan lainnya           :-

j.        Lembaga Pendidikan
-          Play group             : Kepemilikan swasta, terdaftar dan terakreditasi
-          TK                         : Kepemilikan swasta, terdaftar dan terakreditasi
-          SD/sederajat          : Kepemilikan swasta dan pemerintah, terdaftar dan terakreditasi
-          SMP/sederajat       : Kepemilikan swasta dan pemerintah, terdaftar dan terakreditasi
-          SMA/sederajat      : Kepemilikan swasta dan pemerintah, terdaftar dan terakreditasi
-          PTN           : -
-          PTS           : -
-          SLB           : -
k.      Prasarana dan Sarana Kesehatan
-  Puskesmas pembantu  : 1 unit
-    Apotek                        : 1 unit
Posyandu                     : 1 unit
 Toko obat                    : 3 unit

















 

 



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar